EONAMTAEK : THE REASON WHY TAEK IS THE HUSBAND !!! (Part II)
ANNYEONG~
Ketemu lagi di postingan saya kali ini. Bagi yang belum membaca part sebelumnya, silahkan baca disini. Okelah, langsung saja... Cekidot !!!
Ketemu lagi di postingan saya kali ini. Bagi yang belum membaca part sebelumnya, silahkan baca disini. Okelah, langsung saja... Cekidot !!!
Eps. 11 : Three
Different Prophecies
- Mirroring Scene : Like Father
Like SonDi ending eps. 10, SunBora resmi memulai hubungan mereka dan Deok-sun mulai nge-crush ke Jung-hwan. Saat dia mengantarkan makanan ke kamar Taek, dia memilih untuk tetap tinggal disana hingga Taek menghabiskan makanannya, memenuhi semua keinginan Taek yang memintanya ini itu, hingga akhirnya kekesalannya meledak dan berakhir dengan insiden hidungnya yang berdarah karena Taek. Malam itu, dia tidur di kamar Taek dengan Taek disampingnya yang berlatih baduk. Hahahaha…
- Reply
Parallel : Hit the husband brutally
Eps. 12 : Loving
Someone Means / What it Means to Love Someone
- Deok-sun membuang tikus yang tertangkap di perangkap tikus yang tidak bisa disingkirkan Taek dan ayahnya.
- Saat Dong-ryong menyakinkan Taek untuk memikirkan ulang tentang perasaannya terhadap Deok-sun, Taek mengatakan kalau Deoksun itu imut. Di scene sebelumnya juga diperlihatkan scene yang sama saat Tek bertanya pada Sun-woo apakah dia tidak takut pada Bora? Dan jawaban Sun-woo sama dengan jawaban Taek. Hahaha… cinta bisa membuatmu gila, ndan…
- Waktu menunjukkan pukul 11 malam saat Deok-sun pulang sekolah dan dia begitu kedinginan, tapi langsung tersenyum begitu melihat Taek. Untuk pertama kalinya Deok-sun merasa gugup saat bersama Taek dan tidak sanggup untuk melihat matanya. Dia bahkan berbicara gagap saat Taek bersandar dibahunya.
- Deok-sun bersikap heboh saat menyambut kedatangan Jung-hwan dan Dong-ryong. Sikap yang berbeda saat Taek datang. Deok-sun terus-terusan menatap Taek sejak Taek baru datang hingga dia duduk.
- Taek memutuskan untuk menyusul Deok-sun yang pergi ke toilet karena teringat dengan adanya flasherman di restoran tersebut. Taek menemani Deok-sun hingga dia selesai menangis. Saat Deok-sun pergi ke toilet untuk kedua kalinya, lagi-lagi Taek mengikutinya dengan beralasan karena dia ingin merokok.
-
Ini adalah kali kedua Taek di perlihatkan merokok saat bersama Deok-sun. Dan cukup mengejutkan karena Deok-sun menerima fakta bahwa Taek seorang perokok dan tidak pernah meminta Taek untuk berhenti merokok. Disisi lain dia terus menerus mengingatkan Taek untuk berhenti meminum pil tidur.
Eps. 13 : Superman Has
Returned / Superman is Back
- Deok-sun secara perlahan mulai memasuki dunia Taek, dunia Baduk. Meskipun masih salah mengucapkan nama turnamentnya. FUTSUJI… Hahaha.
- Deok-sun tahu bagaimana caranya membuat Taek menuruti perkataannya agar mau sarapan dan terlihat bahagia saat Taek mengelus rambutnya.
- Taek
memberikan piala kemenangannya kepada Deok-sun yang malangnya hampir saja
berakhir menjadi tempat penyimpanan kimchi. Lol
Eps. 14 : Don’t Worry,
Dear
- Deok-sun sibuk memfokuskan diri pada Taek di perayaan ulang tahun Jung-hwan dan meneriakkan dengan lantang bahwa dia tahu semua hal tentang Taek di depan Jung-hwan dan yang lainnya.
- DS : Kenapa tidak ada yang menyukai aku ? Sepertinya aku wanita yang tidak layak dicintai.DR : Deok-sun.DS : Hmmmm ?DR : Kau lebih suka ubi rebus atau ubi panggang ?DS : Ubi rebus.DR : Lebih suka Lee Moon-sae atau Park Nam-jung ?DS : Lee Moon-saeDR : Lebih suka aku atau Taek ?DS : Taekie.DR : Ah, menyebalkan. Kau tidak suka aku ?DS : Hmm… Tapi aku lebih suka Taek.DR : Kalau begitu, lebih suka Jungpal atau Sun-woo ?DS : Jangan berikan pertanyaan seperti itu.
“Deok-sun, kau sendiri bagaimana ? Bukan soal orang yang menyukaimu, tapi KAU, KAU. Siapa orang yang KAU sukai ??? Kau jelas menjawab soal ubi apa yang kau suka, tapi kau tidak tahu siapa orang yang kau sukai ? Deok-sun… tidak, Soo-yeon. Bukan orang yang menyukaimu, melainkan orang yang kau sukai. Bukan Begitu ???” – Ryu Dong Ryong -
Percakapan Deok-sun dengan Dong-ryong tersebut seolah membangunkan alarm perasaan Deok-sun yang sebenarnya. Dong-ryong benar, bukan soal siapa yang menyukai Deok-sun, tapi siapa yang disukai oleh Deok-sun. See ?? Fokus utama dari husband hunt ini adalah perasaan Deok-sun itu sendiri.“Our original intention is to use Deoksun’s change in feelings, to reflect the process of how she grows from a little girl to mature woman. In the drama, Dongryong has a line that is very important, he told Deoksun, “You have to think which one do you like?”. Deoksun started from liking Sunwoo, to finally realising that the one she likes is Taek in the end, this is a part of the process of growing up. Someone told me, during the scene when Junghwan saw Deoksun on TV as the Olympics picket girl, Junghwan smiled. That person felt that from the on, Junghwan began to like Deoksun. Actually, at that phase, we only wanted to express family love as well as neighborhood love between the families.” -Shin Won-ho PD at 22nd Shanghai TV Festival-
Bahkan di eps. 10 penulis juga sudah memberikan hint tentang hal ini melalui percakapan antara Deok-sun dan temannya saat mereka makan ramyun di rumahnya.DS : Bagaimana kalau dia (Jung-hwan) benar-benar menyukaiku ?MO : Kenapa tanya ke kami? Tergantung perasaanmu.DS : Eoh ?MO : Apa kau suka dia?Dan lihatlah, siapa yang bisa memberikan senyum cerianyapepsodentDeok-sun setelah drama NOBODY LOVES ME-nya Deok-sun bareng Dong-ryong ??? CHOI TAEK.
- Deok-sun dengan antusiasnya setuju saat Taek memintanya untuk datang ke kamarnya. Deok-sun menunjukkan sikap posesifnya bahwa dia mengetahui semuanya tentang Taek dan terkejut saat Taek menyanggah pernyataannya dengan mengatakan “Kau tidak tahu semua hal tentang diriku. Ada seseorang yang ku suka, dan aku akan segera mengaku kepadanya.”
Deok-sun bahkan tidak berani bertanya kepada Taek tentang perempuan yang disukainya tersebut ataupun menyerang Taek dengan pertanyaan – pertanyaan lainnya. Sikap Deok-sun ini sangatlah berlawanan saat Deok-sun mengetahui fakta soal pacarnya Noeul.
Eps. 15 : Between Love And Friendship
- Di ending episode 14, setelah insiden kemeja pink itu dan percakapannya dengan Dong-ryong di tangga, Deok-sun mulai “menghentikan” crush-nya kepada Jung-hwan. Bisa dilihat betapa tidak inginnya dia kerumah Jung-hwan dan bertemu Jung-hwan disana, sampai – sampai Dong-ryong harus menyeretnya.
- Deok-sun yang melihat Taek tertidur kelelahan masuk ke kamar Taek sambil berjinjit agar tidak membangunkan Taek dan membereskan peralatan baduk dan obat-obatan Taek. Dia bahkan memakaikan selimut dan bantal untuk Taek, hal yang biasa dilakaukan oleh seorang istri kepada suaminya. Untuk perbandingan, Kim Eomma dan Kim Appa.
- Deok-sun berhenti menangis saat melihat Taek datang menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi. dia bahkan balik bertanya tentang keadaan Taek. Kenapa dia seperti itu, apa dia kalah hari itu. Dan dia langsung benar-benar terdiam saat Taek bersandar kepadanya.
Sangat disayangkan banyak yang men-judge Taek karena scene ini dan mengatakan bahwa dia heartless karena bersikap seperti itu padahal tahu kalau Deok-sun saat itu sedang ada masalah. Hubungkan dengan scene Deok-sun yang menangis di tangga darurat restoran Ddochi setelah insiden flasherman di eps.12, saat itu Deok-sun berkata kepada Taek untuk tidak menceritakan masalah tersebut kepada yang lainnya karena dia tidak ingin malu dan terlihat lemah di depan orang lain. Taek ingat hal tersebut. Itulah sebabnya setelah dia bertanya kepada Deok-sun apa yang terjadi dan dijawab Deok-sun dengan mengatakan tidak ada apa-apa, Taek tidak bertanya lagi karena dia tahu Deok-sun tidak ingin membahas hal tersebut. Dan saat Deok-sun balik bertanya tentang dirinya dia langsung bersandar kepada Deok-sun karena dia tahu dengan begitu Deok-sun akan diam. Mereka tahu hari itu mereka berdua telah melalui hari yang berat, Deok-sun dengan masalah sekolahnya dan dia dengan masalah permintaan wawancara tersebut. - Saat semua orang; Manajer Taek, Jung-hwan dan bahkan penonton sendiri berfikir bahwa Taek adalah tipe orang yang tidak suka meminta tolong dan dimintai tolong, Taek lagi-lagi mematahkan anggapan tersebut. Taek memang tidak suka wawancara tapi dia tetap melakukannya bahkan meminta Ketua Lee untuk menggantikannya mentraktir minum orang-orang yang mewawancarainya, dengan uangnya sendiri. Saat ayah Jung-hwan terluka dan harus segera di operasi, Taek sendiri yang menelepon direktur rumah sakit tempat ayah Jung-hwan dirawat dan meminta tolong agar ayah Jung-hwan segera di operasi. 18 Tahun, saat itu Choi Taek 6-dan masih berusia 18 Tahun. Anak yang selama ini diperlakukan sebagai adik kecil dikelompoknya memiliki kedewasaan yang jauh dari teman-temannya. Taek sudah bermain baduk sejak kecil, dan dikelilingi oleh orang-orang dewasa disekitarnya. Hal tersebut secara tidak langsung membuatnya lebih dewasa dari umurnya dan terbiasa dengan dunia orang dewasa.A true man shows his strength when needed. Seseorang yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri, seseorang yang mengabaikan egonya demi orang lain (Ex : Saat Taek meminta tolong kepada Kepala Rumah Sakit tempat ayah Jung-hwan dirawat padahal jelas-jelas Taek tidak suka meminta tolong dan dimintai tolong, saat dia menerima permintaan wawancara tersebut padahal sangat jelas dia tidak menyukai hal tersebut), seseorang yang tidak takut untuk menyatakan apa yang dirasakannya (Ex : Dia mengakui kalau dia menyukai Deok-sun dihadapan teman-temannya walaupun dia tahu dia pasti akan ditertawakan karena hal itu). Who said that a “man” is defined as a soft on the inside and prickly on the outside?Taek, di antara Ssangmundong Squad yang lain, tahu dan mengerti perasaan tentang kehilangan seorang ibu seperti ayah Deok-sun, perasaan kesepian yang ayahnya miliki saat ayahnya meminta izin kepadanya untuk berteman dengan ibu Sun-woo, dan perasaan tidak berdaya yang dimiliki ibu Jung-hwan saat Jung-bong dan ayah Jung-hwan masuk rumah sakit. Taek adalah seseorang yang telah kehilangan ibunya sejak kecil. Seseorang seperti ini tumbuh dan menjadi dewasa lebih cepat karena itu adalah insting manusia. Mereka perlu belajar semua hal seorang diri karena tidak ada yang mengajari mereka seperti halnya yang dilakukan para ahjumma di Ssangmundong kepada anak mereka.
Eps. 16 : Life is Ironi – 1
- Deok-sun menyembunyikan sendawanya, tidak ingin terlihat buruk di hadapan Taek. Deok-sun bersikap girly di hadapan Taek !!!! Deok-sun menganguk dengan senangnya tanda setuju soal ajakan Taek di hari Sabtu tersebut.
- Melihat betapa kerasnya penolakan Sun-woo tentang hubungan ibunya dengan ayah Taek, banyak yang beranggapan kalau Taek juga akan menentang sama kerasnya hubungan ayahnya dengan ibu Sun-woo. Sekali lagi Taek mematahkan anggapan tersebut dengan menunjukkan sisi dewasanya. Alih-alih menentang, Taek serta merta memberikan restunya sepanjang ayahnya bahagia. Bahkan di eps. 17 Taek sendiri yang berinisiatif meminta Sun-woo untuk memberikan restu kepada ibunya.
“Ayah... Aku ingin ayah bisa makan makanan hangat meskipun aku tidak ada di sisimu. Ini hidup ayah. Aku ingin ayah bahagia. Jika ayah bahagia, maka aku ikut bahagia.” - Choi Taek –
- Dong-ryong menceritakan tentang "kisah" dua orang kompetitif di Ssangmun-dong, yaitu Taek dan Jung-bong. Hahaha duh please, itu cuma game gak usah pake tampang serius gitu kali Taek :-D
- Dari awal-awal episode sudah diperlihatkan kalau Taek orangnya sangatlah kompetitif. Sangat terlihat di eps. 4 saat dia dikalahkan oleh seorang newbie. Karena hal ini jugalah banyak yang mengira Taek tidak akan mundur meskipun mengetahui bahwa Jung-hwan juga memiliki perasaan kepada Deok-sun. Tapi lagi dan lagi, sekali lagi Taek mematahkan asumsi tersebut. Menjelang ending eps. 16, penonton di kejutkan dengan scene Taek yang membatalkan janjinya dengan Deok-sun. Tidak ada yang mengira Taek akan melakukan hal tersebut, bahkan Sun-woo sendiri mengatakan bahwa Taek bukanlah orang yang seperti itu, yang akan membatalkan janji yang telah dibuat sebelumnya.Taek, sama seperti halnya Jung-hwan memilih untuk mundur dan membatalkan rencananya untuk menyatakan perasaannya kepada Deok-sun.
Eps. 17 : Life is Ironi – 2
- Scene pertama eps.17 dibuka dengan adegan Deok-sun yang “menggila” karena Taek membatalkan janjinya dan sibuk mempertanyakan arti dirinya bagi seorang CHOI TAEK.Berkebalikan dengan kasus Sun-woo dan Jung-hwan, teman Deok-sun justru mengatakan bahwa Taek mungkin saja menganggap Deok-sun bodoh. Tapi kali ini, Deok-sun tidak mengambil pusing perkataan temannya. Seperti kata Dong-ryong, bukan soal siapa yang menyukai, tapi siapa yang disukai oleh Deok-sun itu sendiri. Dan perlu dicatat, tidak ada yang mengatakan kepada Deok-sun bahwa Taek menyukainya. Deok-sun menyukai Taek, karena dia memang menyukai Taek bukan karena sugesti dari orang lain.
- Deok-sun ngotot meminta Dong-ryong agar membawanya ke lapangan sepak bola karena dia ingin melihat Taek. Perhatikan sudut pandangan kameranya saat pertandingan tengah berlangsung. Anggap saja sudut pandang tersebut milik Deok-sun, lihatlah siapa yang menjadi fokus di sudut pandang tersebut selama permainan berlangsung. CHOI TAEK !!!
- Deok-sun menolak saat Taek bermaksud ingin menggendongnya dengan alasan dia takut dia terlalu berat untuk di gendong Taek, padahal sebelumnya dia ngotot minta di gendong Dong-ryong. Karena terlalu membuang waktu, jadilah akhirnya Deok-sun dibawa Taek dengan gaya a la Bridal Style.
- Saat Sun-woo kesulitan untuk memulai pembicaraan tentang hubungan ibunya dengan ayah Taek, Taek tahu kemana arah pembicaraan tersebut dan berinisiatif untuk memulainya. Sun-woo secara usia mungkin lebih tua dari Taek, tapi kata Taek secara mental dia lebih dewasa daripada Sun-woo. Hahaha... emang ya, minta di tonjok tu anak :-D
- Deok-sun menunggui Taek pulang dan memberikan senyum paling indah saat melihat Taek pulang dan menuju kearahnya.Deok-sun tetap mengikuti Taek walaupun kakinya terluka, bahkan mengikutinya sampai ke kamarnya meskipun Taek menyuruhnya untuk pulang yang menandakan bahwa dia ingin terus melihat Taek.
- Di episode ini ada tiga couple yang break up. Jung-bong dan Mi-ok, SunBora dan SunTaek, tapi ada satu couple baru yang muncul yaitu Ayah Taek dan Ibu Sun-woo. Mengutip dari Aya @lemonadedrama, menikahnya Ayah Taek dengan Ibu Sun-woo secara tidak langsung menjadikan Taek sebagai anak kedua seperti halnya Deok-sun.- First Child : Sun-woo & Bora- Middle Child : Taek & Deok-sun- Younger Child : Noeul & Jin-joo
“True love doesn’t mean you will never break up. It means you will always get back together.” -@Moonkeeper / soompier -
“When you truly love someone, you see them beyond the face that they show the world. You see what makes them tick, what makes them laugh, what make them cry. And you hold their hand through all of that. This the kind of love that Taek and Deok-sun have for each other.” - @fanatic / soompier -
- Deok-sun sangat senang saat mengetahui bahwa Taek akan ikut bersama mereka menyaksikan MBC Kampus Musik Festival. Dia satu-satunya orang yang berseru “Oh~” saat nama Taek disebut.Di hari H Deok-sun mengenakan rok dan jaket berwarna pink. Dia berhenti saat mendengar suara pintu gerbang rumah Taek terbuka, dan berbalik sambil tersenyum bahagia dan melakukan a cute girly kick just like a girl who was falling in love.
Setelah scene ini time jump pun dimulai. Tahun 1994, di klub Baduk Taek diketahui bisa mengendarai mobil yang di dapatnya dari Toyota Cup tapi tidak bisa memarkir mobilnya !!! LOL
Eps. 18 : Goodbye First Love
- Deok-sun menjadi satu-satunya orang yang tertawa paling keras menyikapi berita di koran tentang Shim So-hyun yang menjadikan Taek sebagai tipe idealnya. Sayang, kalau dia memang tidak punya perasaan apa-apa kepada Taek tidak mungkin dia akan bersikap berlebihan seperti itu.
- Perhatikan posisi dan pose Deok-sun dan Taek. Mereka seolah-olah saling bercermin satu sama lain. Selain itu baik Taek maupun Deok-sun diketahui sering berkencan dan hubungan mereka tidak pernah ada yang berhasil karena mereka sama-sama diputuskan oleh pasangan mereka.
Ingat percakapan Deok-sun dan future husband-nya di eps. 6 tentang future husband-nya yang berkencan dengan banyak perempuan ? Hmmmm.... *evil smile* Hohoho~ - Sepulangnya dari perayaan ulang tahunnya Taek, sama seperti Bora yang sebelumnya bertemu dengan Sun-woo, Deok-sun juga tidak bisa tidur malam itu. Dalam kasus Bora kita semua tahu apa penyebabnya, tapi pada Deok-sun ada yang menduga penyebabnya karena dia merasa sedih mengetahui Taek berkencan dengan banyak perempuan dan dia terlihat baik-baik saja meskipun mengetahui Deok-sun berkencan dengan pria lain.
- Sejak pesta perayaan ulang tahun Taek, Taek dan Deok-sun mulai lebih sering bertemu dengan alasan hangout dengan Jung-hwan yang jarang tinggal di Seoul dan Ssangmundong Squad lainnya, dan sejak saat itu juga Deok-sun lebih sering tidur dirumahnya dibandingkan di tempat temannya.
- Taek tiba lebih dulu daripada Jung-hwan untuk menemui Deok-sun di konsernya Lee Seung-hwan.
“Fate doesn’t just come to you from time to time. If you want to describe a moment as ‘fateful’ at all, it has to be a dramatic moment that fate comes to play a hand in on a very rare occasion. Then it’s fate. That’s why another name for fate is timing. However, fate and timing should not be mistaken for mere coincidences. They are moments created by numerous choices made with earnestness and sincerity. Giving up without hesitation and unwavering worries are what make timing (fate). But fate and timing aren’t just coincidences that find you. They’re moments like miracles, that arise out of choices made because of ardent desire. Surrender and decision, without hesitation—that is what makes timing. He was more ardent, and I should’ve had more courage. It wasn’t the red lights, nor the timing that was bad… but the countless times I hesitated. Life is like a box of chocolates. You never know what you’re going to get. Though you may pick the bitterest chocolate, there is nothing you can do about it. That’s the fate I have chosen. There are no regrets, no whining, and there is no need for heartbreak.” - Kim Jung Hwan –
Sangat disayangkan memang kita tidak di perlihatkan bagaimana Taek pada akhirnya bisa tiba disana lebih dulu daripada Jung-hwan. Tapi dari narasi Jung-hwan, kita bisa melihat bagaimana Jung-hwan pada akhirnya menyadari “kesalahannya” karena terlalu peragu. Dari awal sejak eps. 1 Jung-hwan sudah diperlihatkan sebagai karakter yang peragu. Saat scene Dong-ryeong tertangkap oleh preman, dan Jung-hwan ragu – ragu untuk memutuskan menyerang preman disebelah kiri atau kanan lebih dulu. Dan saat dia memutuskan untuk mulai menyerang, semua sudah terlambat. Bahkan disaat terakhirpun dia masih ragu-ragu. Berapa lama waktu yang dibutuhkankannya hingga akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan Dong-ryong di bioskop dan memilih menemui Deok-sun? Saat dia selesai menelepon Sun-woo, dia melihat pria yang menjadi pacarnya Deok-sun bersama perempuan lain, meskipun begitu dia tetap memilih menonton bersama Dong-ryong. fyi, film Forest Gump itu sudah setengah jalan saat Jung-hwan memutuskan untuk pergi.
Seperti kata Jung-hwan “fate” dan “timing” bukanlah segalanya, tapi kau harus mengeluarkan usaha yang lebih untuk mendapatkan apa yang kau inginkan. Di beberapa scene sebelumnya kita sudah diperlihatkan bahwa Taek sangatlah pelan dalam mengendarai mobilnya, dia bahkan tidak bisa memarkir mobilnya di lahan yang sempit. Taek layaknya Bora di eps. 10 seperti kura-kura karena begitu pelan mengendarai mobilnya. Tapi karena kebulatan tekadnya dan ketetapan hatinya untuk menemui Deok-sun, dia membatalkan pertandingannya dan mungkin mengendarai mobilnya secepat yang dia bisa, dan bahkan berlari secepat yang dia mampu. Kita bisa melihat hal itu bagaimana saat dia tiba dihadapan Deok-sun dia terlihat terengah-engah kehabisan napas, sama seperti Bora yang datang ke konsernya Lee Sun-hee saat menemui Sun-woo. The turtle won the race with his slow but determined pace.↓Berbicara tentang “fate” dan “timing”, mengutip dari seorang Soompier di Forum Soompi SunTaek, saya lupa siapa namanya, kita tahu kalau dalam Reply Series kedua hal tersebut sangatlah penting. Tapi di R88, “effort” menjadi poin yang di tambahkan dengan persamaan Fate + Timing + Effort = End Game. Dan Taek memiliki itu semua.
Di eps. 2 Deok-sun melalui narasinya mengatakan bahwa dia tidak tahu alasan kenapa Ayah dan anak laki-laki tersebut (Taek dan ayahnya) pindah ke Ssangmundong. Tapi kita bisa menyebut hal ini sebagai “Fate = takdir” karena beberapa dekade kemudian dia dan anak laki-laki tersebut pada akhirnya akan menikah. Dari awal mereka sudah memiliki ikatan benang merah yang tidak terlihat tersebut, dan itu tidak terputuskan. Itulah kenapa Jung-hwan tidak pernah bisa maju selangkahpun saat hanya ada Taek dan Deok-sun dalam scene tersebut (Ex : Scene di pantai, bathroom scene setelah insiden flasherman, swearing scene, scene saat Deok-sun tidur dikamarnya Taek setelah insiden hidungnya yang berdarah, dan scene di tangga). Taek dan Deok-sun telah membangun ikatan tersebut disekeliling mereka dan tidak ada seorangpun yang bisa melewatinya. Jung-hwan tahu itu. Sama seperti para tetangga di Ssangmundong, Jung-hwan tahu bahwa ikatan antara Taek dan Deok-sun itu sangatlah spesial dan dia menerima hal itu dan tidak pernah melihat Taek sebagai saingan cintanya. Ketika dia menyadari bahwa Taek juga menyukai Deok-sun, dia tidak bisa melangkah maju karena dia takut akan menyebabkan keretakan dalam persahabatannya dengan Taek. Bisa jadi, alasan lainnya karena dia tahu bahwa apa yang Taek dan Deok-sun miliki adalah sesuatu yang tidak akan dimilikinya.
Btw, kembali ke topik soal Taek dan “fate”. Bisa dibilang itu memang takdir saat dia pindah ke Ssangmundong. Tapi sebelum dia menikah dengan Deok-sun, apa yang dia dan Deok-sun perlukan adalah “Time = waktu”. Waktu untuk memperkuat hubungan mereka hari demi hari sejak mereka kecil. Meskipun Baduk lebih menyita masa kecil, remaja dan dewasanya, hal itu tidak menghentikan dia dan Deok-sun untuk menemukan sedikit waktu untuk dihabiskan bersama dan tumbuh bersama. Disamping itu mereka juga berupaya untuk selalu ada untuk satu sama lain. Taek disisi Deok-sun, dia melihat jatuh bangunnya seorang Deok-sun, begitupun sebaliknya. Bahkan selama enam tahun saat jump time tersebutpun, ikatan mereka tetap berkembang. Seperti kata orang tua Deok-sun, meskipun Deok-sun lebih banyak menghabiskan waktu tidur dirumah temannya yang berada di dekat airport, setiap kali Deok-sun pulang kerumahnya tetap saja dia akan menghabiskan waktu di kamarnya Taek bersama Ssangmundong Squad lainnya. Scene di Eps. 19 saat Sun-woo dengan semangatnya memberi tahu Taek bahwa dia telah balikan lagi dengan Bora, Deok-sun dan Dong-ryong sudah ada di kamar Taek, makan dan minum-minum seolah-olah hal tersebut sudah secara alami bagi Deok-sun dan lainnya untuk berada disana saat mereka tidak bekerja sama seperti saat masa remaja dan anak-anak mereka dulu.
Taek memiliki ketiga hal tersebut, yang menjadikannya sebagai end game. Jung-hwan seperti di narasinya sendiri, “.... He was more ardent, and I should’ve had more courage. It wasn’t the red lights, nor the timing that was bad… but the countless times I hesitated.”, karena keragu-raguannya pada akhirnya menyebabkan dia tidak bisa mendapatkan Deok-sun. Meskipun begitu, sekalipun Jung-hwan memiliki “effort” yang lebih dari Taek, tetap saja dia tidak akan mendapatkan Deok-sun karena dia tidak memiliki “Fate” dan “Timing” itu. Seperti halnya Chilbong di R94, dia begitu mencintai Na-jung. Dia melakukan segala usaha untuk mendapatkan Na-jung. Tapi tetap saja, cintanya tidak berhasil tidak perduli seberapa kerasnya usaha yang dilakukannya, karena dia tidak memiliki apa yang Sseurekki miliki yaitu “Fate” dan “Timing”. Ada alasan kenapa kakaknya Na-jung mendapatkan teman baru saat mereka masih kecil. Itu adalah “takdir”. Karena dikemudian hari, Na-jung dan teman kakaknya itu pada akhirnya akan menikah. Sama seperti SunTaek, apa yang Na-jung dan Sseureki perlukan adalah “waktu” untuk membangun hubungan mereka yang tidak terpisahkan. Pada dasarnya Jung-hwan memiliki “Timing” itu, bahkan jauh sebelum dia tahu bahwa Taek juga menyukai Deok-sun (Ex : Eps. 6 Scene saat salju pertama turun, Eps. 8 Scene saat Deok-sun kedinginan di konsernya Lee Moon-sae). Bahkan setelah dia tahu soal perasaan Taek terhadap Deok-sun, Jung-hwan masih memiliki “Timing” tersebut berkali-kali. Pada akhirnya “Timing” tersebut berlalu begitu saja karena sifatnya yang selalu ragu-ragu tersebut.
↓ - Future
Deok-sun melakukan wawancara di kafe, dan kafe tersebut memutar lagu Lee
Seung-hwan. Future Deok-sun mengatakan bahwa ia sering mengikuti konser Lee
Seung-hwan dan memutar lagunya dirumah. Future Deok-sun mengatakan kalau
suaminya tidak suka melakukan wawancara dan topik soal komik lagi-lagi
dibicarakan pada scene ini.
Lihatlah, Siapa yang memiliki hubungan dengan Lee Seung-hwan dan Deok-sun? CHOI TAEK ! (Eps. 18)
Siapa yang di episode sebelumnya diperlihatkan tidak suka melakukan wawancara? CHOI TAEK !! (Eps. 15)
Siapa yang diawal episode diperlihatkan memiliki hubungan dengan Komik dan Deok-sun? CHOI TAEK !!! (Eps. 2)
Banyak yang mengatakan kalau kepribadian future husband pada scene ini tiba-tiba seolah dipaksakan seperti Taek. Logikanya sih gini ya, di episode-episode sebelumnya mereka melakukan wawancara dirumah mereka sendiri itulah sebabnya future husband bisa bersikap seperti itu yang kata orang Jung-hwan banget. Dan kita semua tahu kalau Taek tidak nyaman jika berada ditempat yang baru dan asing baginya. Soal pembawaan future husband yang Jung-hwan banget, Sayaaaannggg.... itu mereka telah menikah hampir dua dekade. Kepribadian seseorang bisa saja berubah seiring berjalannya waktu, apalagi jika istrinya adalah yang semacam Deok-sun ini. Berapa kali kita diperlihatkan scene saat Taek mulai belajar mengumpat, berkata “Yaaa!!!” dan “Waenyeol”? Secara tidak langsung, kepribadian Ssangmundong Squad telah mempengaruhi kepribadian Taek.
↓ - Deok-sun
memakai rok mini untuk Taek di pesta perpisahannya Jung-hwan yang akan kembali
ke Sacheon. Deok-sun terlalu fokus ke pager-nya menunggu pesan dari Taek
sehingga dia lupa memakai sabuk pengamannya. Deok-sun terus-terusan melihat
kearah pintu kafe berharap bahwa yang datang tersebut adalah Taek. Hal – hal
kecil yang dilakukan Deok-sun ini menandakan bahwa dia tidak bisa lagi
menyembunyikan rasa sukanya pada Taek setelah Taek tiba-tiba muncul di
konsernya Lee Seung-hwan.
↓ - Di eps. ini tiga couple yang tadinya sempat berpisah di eps. sebelumnya sebelum time jump, mulai kembali dipersatukan. Eps. 18 ini juga menjadi closure untuk karakter Jung-hwan dan perasaannya kepada Deok-sun. Confession scene itu yang berakhir sebagai candaan adalah cara terakhirnya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Deok-sun. Sun-woo dan Dong-ryong boleh jadi menganggap itu hanya sebagai candaan, tapi tidak bagi Deok-sun. Deok-sun tahu itu adalah perasaan Jung-hwan yang sesungguhnya. Cincin yang ditinggalkan Jung-hwan adalah simbol rasa sukanya kepada Deok-sun, dan dia melepaskannya, melepaskan Deok-sun sepenuhnya.
Eps. 19 : You Did Your Very Best
- Future Deok-sun dan suami ditanya soal ciuman pertama mereka. Mereka memutuskan untuk menjawabnya secara bersamaan. Deok-sun menjawab tahun 1994 dan sang suami menjawab tahun 1989. LOL.Kita tahu kalau di tahun 1989 satu-satunya kissue scene Deok-sun adalah dengan Taek. Kalau memang Jung-hwan adalah si hubby, lantas untuk apa diperlihatan kisseu scene-nya Deok-sun dan Taek walaupun diawal-awal scene itu dianggap sebagai mimpinya Taek saja?
- Taek mengunjungi Jung-hwan di Sacheon. Banyak yang menjudge Taek karena dia mengungkit kembali masalah tentang dompetnya Jung-hwan yang tertinggal di kamar Taek. Menyalahkan Taek kenapa waktu itu tidak jujur kepada Jung-hwan saat Jung-hwan menanyakan hal tersebut kepadanya.
“The reason why tenage years are stressful period is because we don’t know the answer yet. What I really want. Who really loves me. Who I really love. A periode when we go here and there an repeatedly lament to find the right answers. And at the final moment, when we miraculously find the answers to all of our questions, we’ve already become adults giving small and big farewells....” -Sung Shi-won / Reply 1997-
Perlu diingat, saat itu mereka masih remaja. Masa dimana seperti kata Sung Si-won adalah masa dimana kita belum mengetahui jawaban apapun. Dan saat kita akhirnya menemukan jawaban tersebut, kita telah menjadi orang yang dewasa. Saat itu yang bisa dilakukan Taek adalah berbohong demi menyelamatkan persahabatannya dengan Jung-hwan. Bayangkan jika saat itu dia jujur kepada Jung-hwan, persahabataan mereka pasti akan canggung, tidak akan ada sapaan di pagi hari kepada Taek sebelum Jung-hwan berangkat ke sekolah, kan kesian juga Sun-woo dan Dong-ryong juga Deok-sun yang tidak tahu apa-apa. Lantas kenapa Taek membahas kembali soal masalah dompet tersebut saat mengunjungi Jung-hwan di Sacheon? Karena saat itu mereka telah dewasa. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Jung-hwan sudah melepaskan Deok-sun sebelumnya, dan memberikan restunya untuk Taek karena dengan begitu cinta segitiga diantara mereka bisa berakhir. Narasi ini juga berlaku untuk Deok-sun. Itulah sebabnya kenapa di tahun ’88-‘89 dia begitu mudahnya menyukai Sun-woo dan Jung-hwan hanya karena temannya mengatakan kepadanya bahwa kedua orang tersebut menyukainya, walaupun dalam kasus Jung-hwan temannya memang benar. - Saat No-eul dan Sung eomma menebak-nebak siapa pacarnya Bora, Sung eomma dan No-eul sangat senang saat nama Taek muncul sebagai kandidat tapi langsung out karena Taek takut dengan Bora. LOL
- Deok-sun tahu Taek tidak mudah makan saat dalam masa pertandingan, itulah sebabnya dia membawakan makanan untuk Taek jauh-jauh dari Korea.
- Deok-sun secara perlahan mulai tahu banyak tentang dunia Taek, dunia baduk. Bahkan Ketua Lee juga memujinya.
↓
- Deok-sun menunggu telepon dari Ketua Lee untuk mengetahui kabar tentang pertandingan Taek, dan ternyata yang menelepon adalah Taek. Deok-sun menanyakan kabar Taek, dan mengatakan “You’ve work hard~” kata yang selama ini selalu diucapkankannya kepada Taek. Taek mengatakan bahwa dia lapar dan mengajak Deok-sun makan diluar. Taek tersenyum saat melihat Deok-sun menununggunya di depan lift, begitupun sebaliknya. Taek memberikan patting hair kepada Deok-sun, hal yang sama yang selalu dilakukannya sejak bertahun-tahun yang lalu.
- EONAMTAEK ! THE HUSBAND IS TAEK !! Tidak ada delulu, tidak ada hint apapun lagi, sudah dikonfirmasi kalau suaminya Deok-sun adalah CHOI TAEK. Deok-sun memilih Taek sejak dia menyentuh pundak Taek kecil saat dia pertama kali pindah ke Ssangmundong.
Saat kisseu scene ini kita diperlihatkan flashback bagaimana Deok-sun lebih memilih tinggal di kamar Taek meskipun Taek sudah memintanya untuk kembali kerumahnya berkali-kali, Deok-sun yang memperhatikan Taek yang sedang tidur hingga dirinya sendiri akhirnya tertidur di kamar Taek, dan terjadilah kisseu scene di tahun 1989 itu. Kita juga di perlihatkan flashback bagaimana Deok-sun yang mencoba untuk bersikap sewajarnya saat bertemu Taek di pagi harinya. - Tambahan, Ibu Sun-woo sangat menginginkan Deok-sun menjadi menantunya, pada akhirnya keinginannya memang terkabul. Dia memang mendapat menantu dari keluarga SUNG, tidak hanya Deok-sun, tapi juga Bora. Hahahah.....
Majimak komenteu~
Aargghh, akhirnya selesai juga postingan ini. Jujur, saat menulis postingan ini semua perasaan bercampur aduk menjadi satu. Senang dan haru karena bisa mengenang R88 yang memorable ini, dan sedih karena masih ada yang mengatakan drama ini adalah yang paling buruk dibandingkan dua series sebelumnya hanya karena ending yang tidak sesuai harapan mereka. Bagi saya R97 tetap menjadi yang terfavorite, tapi R88 adalah yang terbaik diantara kedua series sebelumnya. R88 memiliki cerita yang lebih heartwarming, touching dan memorable dibandingkan dua series sebelumnya. Sekecewa apapun saya dengan ending R94 dan semarah apapun saya pada Lee Woo-jung dan Shin-PD, saya tidak pernah membenci Na-jung dan Sseurekki ataupun Go-Ara dan Jung Woo selaku aktor-aktris yang memerankan kedua karakter tersebut.
Aargghh, akhirnya selesai juga postingan ini. Jujur, saat menulis postingan ini semua perasaan bercampur aduk menjadi satu. Senang dan haru karena bisa mengenang R88 yang memorable ini, dan sedih karena masih ada yang mengatakan drama ini adalah yang paling buruk dibandingkan dua series sebelumnya hanya karena ending yang tidak sesuai harapan mereka. Bagi saya R97 tetap menjadi yang terfavorite, tapi R88 adalah yang terbaik diantara kedua series sebelumnya. R88 memiliki cerita yang lebih heartwarming, touching dan memorable dibandingkan dua series sebelumnya. Sekecewa apapun saya dengan ending R94 dan semarah apapun saya pada Lee Woo-jung dan Shin-PD, saya tidak pernah membenci Na-jung dan Sseurekki ataupun Go-Ara dan Jung Woo selaku aktor-aktris yang memerankan kedua karakter tersebut.
Seperti yang saya sebutkan dipostingan sebelumnya, pada
series kali ini penulis tidak hanya memunculkan clue demi clue dalam husband
hunt, tapi juga mencoba menerapkan teori paralel antar tokoh yang ada bahkan
dengan dua series sebelumnya. Tidak hanya itu, pada R88 ini kita juga akan
menemukan begitu banyak metafora/ kiasan yang tentunya akan sulit dipahami oleh
mereka yang non-Korea. Dalam hal ini yang paling mendasar adalah konsep tentang
baduk.
Berbeda dengan dua series sebelumnya yang lebih fokus ke
husband hunt, Tema utama R88 adalah “HOME” dan “FAMILY”. Dan Baduk dalam hal
ini menjadi kiasan yang menyimbolkan Home/Family di drama. Baduk is a game of
building “House/home”. Jadi dari awal, yang paling cocok sebagai karakter utama
disini tentu saja si pemain baduk itu sendiri.
Reply 1988 terinspirasi dari drama MBC yang tayang pada tahun 1986 “Three Families Under One Roof”. Memang benar bahwa main couple di dua drama sebelumnya tinggal dalam satu rumah, di R88 Deok-sun dan Jung-hwan secara teknis juga tinggal di rumah yang sama, keluarga Deok-sun di lantai bawah dan keluarga Jung-hwan tinggal di lantai atas. Tapi lihatlah, rumah dan kamar siapa yang dengan bebasnya bisa di datangi oleh Deok-sun dan yang lainnya saat si pemilik tidak ada disana? Rumah keluarga Choi, kamarnya Taek. Hal lain yang sama dengan Reply sebelumnya adalah hubungan main couple yang seperti saudara; Si kembar (Shi-won & Yoon-jae : R97), Oppa-dongsaeng (Sseurekki & Na-jung : R94) dan Nuna-dongsaeng (Taek & Deok-sun : R88).
Sebelum eps. 9 (China Trip), Deok-sun terkadang memperlakukan Taek sebagai si adik kecil. “Minum susu yang banyak dan cepat besar, Taek kecilku. Lekas besar agar bisa menikahi nuna.” (Eps.2). “Jangan mondar mandir, dan tunggu nuna.” (Eps. 8). Disisi lain pada dasarnya Deok-sun memang memiliki sifat yang perduli dan cenderung memiliki insting keibuan. ifat caring nature Deok-sun ini bahkan sudah terlihat sejak eps.1 saat dia membawa pulang dua ekor merpati yang mati untuk dikuburkannya. Pada saat ayah Taek meminta izin kepada orang tua Deok-sun agar Deok-sun menggantikannya menemai Taek di China, ayah Taek hanya meminta Deok-sun agar memastikan Taek tidak melewatkan waktu makannya. Tapi lihatlah apa yang dilakukan oleh Deok-sun? Dia mengemasi baju-baju Taek, dan bahkan mengkoordinasikan pakaian tersebut. Dia juga membawa pemanas alas kasur dua buah dari rumahnya... bahkan mencurinya dari Bora, dan kedua-duanya diberikan kepada Taek. Deok-sun memaksa Jang-pyo agar bersedia mengganti ruangannya hanya karena dia takut Taek tidak bisa tidur juga rela mengganti berjam-jam di cuaca yang dingin demi membelikan makanan untuk Taek dari restoran yang terbaik. Deok-sun mulai melihat Taek dengan cara yang berbeda sejak China trip itu. Memasuki dunia kompetitif baduk-nya Taek dan melihat sisi lain dari seorang Taek yang benar-benar berbeda dari yang dilihatnya selama ini, membuat Deok-sun mengubah cara pandangnya terhadap Taek.
Fakta lainnya ialah, R88 dimulai dari kamar Taek yang
juga berakhir di kamar Taek. Kamar Taek adalah tempat dimana para Ssangmundong
Squad berkumpul, baik Taek ada dirumah ataupun tidak. On the other hand, Taek’s
room is indeed the squad’s true emotional/spritual home, a place where they
spend their childhood and youth.
Bagi Ssangmundong Squad, Taek hadir sebagai seseorang
yang berharga dan begitu dilindungi. Dia baik, loveable, dan apa adanya. Mereka
mencintai Taek sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai seorang pemain baduk
profesional. Mereka menyayanginya dan menjaganya sampai terkadang
memperlakukannya sebagai adik kecil. Faktanya, diantara mereka berlima Taek
adalah yang paling dewasa. Dia sukses secara sosial, dan satu-satunya orang
yang berpengalaman didunia orang dewasa, bahkan disaat umurnya masih belasan
tahun dia sudah mewakili negaranya di kancah internasional dan mendapatkan
penghasilan ratusan juta pertahunnya, menjadikan keluarganya sebagai yang
terkaya di Ssangmundong. Dia juga diperlihatkan sebagai seseorang yang memiliki
mental yang kuat, rendah hati dan pemberi terkadang juga naif.
Taek sendiri juga mewakili kata “Home = Rumah” bagi
mereka. Home is something to be protected and cherished. Fyi, nama Taek dalam
bahasa Korea berarti “Home” dan “Making a difference” dan dalam bahasa Jepang
berarti “Husband”.
Taek adalah seseorang yang terasa familiar dan hangat seperti halnya rumah bagi Ssangmundong Squad, dan seseorang yang membuat perbedaan dengan menentang aturan perdramaan Korea. Normalnya lead male di drama Korea biasanya yang tipe-tipe tsundere, tapi Taek – dan juga Sunwoo – adalah tipe karakter yang biasanya dipegang oleh second lead male.
Taek adalah seseorang yang terasa familiar dan hangat seperti halnya rumah bagi Ssangmundong Squad, dan seseorang yang membuat perbedaan dengan menentang aturan perdramaan Korea. Normalnya lead male di drama Korea biasanya yang tipe-tipe tsundere, tapi Taek – dan juga Sunwoo – adalah tipe karakter yang biasanya dipegang oleh second lead male.
“... As for showing Junghwan’s feelings, this is because we want to depict the unrequited love that many people once experienced when they were young. There might be some females who dislike this, and feel sad for Junghwan. Maybe guys like Junghwan are popular nowadays; one who does not really take care of girls on the surface, but has his inner charm; and with a bad guy vibe/ look. To have Deoksun choosing Taek in the end, is because we want to show the charms of nice, kind, and hones guys like Taek and Sunwoo.” -Shin Won-ho PD at 22nd Shanghai TV Festival-
Sebagai penonton, sebagian dari kita mungkin akan lebih
menyukai karakter tsundere –yang bersikap acuh dan melakukan hal-hal yang
mengesalkan di depan sang gadis tapi melakukan hal-hal manis dibelakangnya-,
itu karena kita tahu hal-hal manis yang dilakukan si pria dibelakang sang gadis
untuknya. Tapi coba bayangkan jika kita ada di posisi sang gadis, yang tidak
tahu apa-apa. Senang ? Tidak. Yang ada malah bingung dan frustasi.
Deok-sun si gadis yang memiliki self-esteem yang rendah, yang selalu “dinomor akhir”-kan oleh keluarganya, si pemilik IQ 99, yang hanya tahu tentang cinta dari novel romance yang dibacanya, tidak akan pernah cocok dengan pria tipe tsundere seperti Jung-hwan. Yang dia butuhkan adalah seseorang yang dengan terang-terangan menyayangi dan mencintainya. Seseorang yang tanpa ragu mengatakan dia cantik, seseorang yang selalu mengapresiasinya dan menghargainya setulus hati, seseorang yang melihat “kelemahannya” tanpa melukai harga dirinya, dan seseorang yang bisa membuat dirinya merasa dibutuhkan. Dan hanya Taek yang bisa melakukan itu.
Saya bukanlah tipe yang bisa menjelaskan sesuatu dengan gamblang, kalau saya yang menjelaskan yang ada malah makin runyam. Untuk penjelasan selengkap kenapa pada akhirnya Deok-sun memilih Taek, dan kenapa Taek yang lebih pantas menjadi suaminya Deok-sun, silahkan kunjungi blognya Kak Azzhura di Majimak Sarang. Tulisan-tulisan Kak Azz disana tentang R88 lebih jelas dan mudah dipahami. 😄
Deok-sun si gadis yang memiliki self-esteem yang rendah, yang selalu “dinomor akhir”-kan oleh keluarganya, si pemilik IQ 99, yang hanya tahu tentang cinta dari novel romance yang dibacanya, tidak akan pernah cocok dengan pria tipe tsundere seperti Jung-hwan. Yang dia butuhkan adalah seseorang yang dengan terang-terangan menyayangi dan mencintainya. Seseorang yang tanpa ragu mengatakan dia cantik, seseorang yang selalu mengapresiasinya dan menghargainya setulus hati, seseorang yang melihat “kelemahannya” tanpa melukai harga dirinya, dan seseorang yang bisa membuat dirinya merasa dibutuhkan. Dan hanya Taek yang bisa melakukan itu.
Saya bukanlah tipe yang bisa menjelaskan sesuatu dengan gamblang, kalau saya yang menjelaskan yang ada malah makin runyam. Untuk penjelasan selengkap kenapa pada akhirnya Deok-sun memilih Taek, dan kenapa Taek yang lebih pantas menjadi suaminya Deok-sun, silahkan kunjungi blognya Kak Azzhura di Majimak Sarang. Tulisan-tulisan Kak Azz disana tentang R88 lebih jelas dan mudah dipahami. 😄
Konsep lain dari baduk adalah permainan strategi yang
menggunakan batu hitam dan putih. Prinsip dasar dari konsep baduk ini adalah
keseimbangan dan keselarasan. Keseimbangan dan keselarasan adalah prinsip dari
Yeum dan Yang atau yang biasa dikenal sebagai Yin dan Yang. Seelengkapnya silahkan baca disini. Dan uhukk... kisseu scene Taek dan Deok-sun di eps. 17 itu juga disebut Yin-Yang Kiss *keselek*
Sebenarnya bagi saya husband hunt ini sudah berhenti di
episode 9, saat Taek diperlihatkan merokok sesaat sebelum pertandingannya di
China. Jung-hwan karena alasan apapun tidak akan pernah bisa dan tidak akan
menjadi seorang perokok. Di eps. 2 Jung-hwan mengatakan kalau senior yang
suka membuli mereka adalah orang yang baik, alasannya sangat sederhana, karena
senior tersebut tidak merokok. Di eps. 8 diketahui kalau Jung-hwan dan
Jung-bong memiliki sistem imun yang lemah. Jung-hwan sangat menyayangi
kakaknya, karena itulah dia tidak akan merokok demi Jung-bong yang mempunyai kelainan jantung. Fakta bahwa
Jung-hwan akan menjadi pilot pesawat tempur semakin menguatkan alasan Jung-hwan
untuk tidak menjadi seorang perokok. Dan langkah Jung-hwan untuk mendapatkan hatinya Deok-sun
telah terhenti di eps. 14 setelah insiden kemeja pinkeu itu.
Tbh, saya menulis postingan ini bukan karena saya
membenci Jung-hwan. Tidak, sama sekali tidak. Saya mencintai karakter Junghwan
sebagaimana saya mencintai karakter Taek dan karakter lainnya yang ada di R88.
Semua karakter di R88 itu loveable. Dari sekian banyak drama Korea yang saya
saksikan, R88 satu-satunya drama dimana tidak ada satupun karakternya yang
tidak saya suka. Satu-satunya drama dimana tidak ada scene yang bikin saya
mendadak darah tinggi karena kesal sama pelaku(?) di scene tersebut. Itulah
sebabnya saya menolak dengan keras saat ada yang mengatakan Junghwan nasibnya
lebih mengenaskan dari Chilbong. Junghwan mungkin tidak bisa mendapatkan cinta
pertamanya seperti Chilbong, tapi Junghwan diberikan kesempatan untuk menyadari
apa yang salah dan alasan kenapa cinta pertamanya tidak berhasil. Bahkan di eps. 18 si penulis memberikan kesempatan
untuk karakter Jung-hwan agar menyampaikan narasinya. Disamping
sifatnya yang peragu, penulis ingin agar kita mencintai karakter Jung-hwan dan mengingatnya
sebagai seorang sahabat yang baik bagi Ssangmundong Squad, saudara yang baik
bagi Jung-bong, dan seorang anak yang begitu dicintai oleh orang tuanya. Jung-hwan
seperti halnya Taek, dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi dan
mencintainya. Jung-hwan yang di awal episode di perkenalkan
Deok-sun sebagai seseorang yang dipanggilnya “Gae” dan belum menjadi manusia
seutuhnya, secara perlahan dari episode demi episode yang ada mulai berubah
menjadi manusia seutuhnya; pria dewasa yang dapat dibanggakan keluarganya dan dapat diandalkan
teman-temannya. Jung-hwan pada akhirnya mewujudkan impian Jungbong –yang pada
akhirnya juga menjadi impiannya- untuk menjadi pilot pesawat tempur, dan
menjadi “anak perempuan” yang selama ini diinginkan ibunya. Disisi lain, Chilbong sedikit kurang beruntung. Persahabatannya
sempat merenggang, teman-temannya tidak ingat ulang tahunnya, dan ibunya
satu-satunya keluarga yang dimilikinya lebih memilih bersama suami barunya.
Melalui karakter Jung-hwan penulis ingin menyampaikan pesan bahwa, “You won’t get what you want if you never
try”.
Jung-hwan seperti halnya karakter lain di R88 adalah karakter yang relatable di kehidupan nyata. Berapa banyak dari kita yang tidak bisa mengungkapkan perasaan kita pada orang yang kita sukai? Berapa banyak dari kita yang tidak bisa mengakrabkan diri dengan orang tua? Dan berapa banyak dari kita yang tidak mudah untuk mengekspresikan perasaan kita pada orang disekitar kita? Kita memang tidak diperlihatkan bagaimana Jung-hwan di tahun 2015-2016, tapi saya percaya Jung-hwan juga menemukan kebahagiannya di tahun 2015-2016. Seperti yang dikatakan oleh si peramal di eps. 11, “The youngest one will do fine in his own way."
Jung-hwan seperti halnya karakter lain di R88 adalah karakter yang relatable di kehidupan nyata. Berapa banyak dari kita yang tidak bisa mengungkapkan perasaan kita pada orang yang kita sukai? Berapa banyak dari kita yang tidak bisa mengakrabkan diri dengan orang tua? Dan berapa banyak dari kita yang tidak mudah untuk mengekspresikan perasaan kita pada orang disekitar kita? Kita memang tidak diperlihatkan bagaimana Jung-hwan di tahun 2015-2016, tapi saya percaya Jung-hwan juga menemukan kebahagiannya di tahun 2015-2016. Seperti yang dikatakan oleh si peramal di eps. 11, “The youngest one will do fine in his own way."
Sama sepertinya Jung-hwan, saya yakin Dong-ryeong juga pasti menemukan kebahagian dan jalannya sendiri. Setelah time jump, kita tahu Dong-ryeong pada akhirnya mengelola restorannya sendiri. Dengan kesupelan yang dimilikinya, tidak menutup kemungkinan bahwa Dong-ryeong pada akhirnya menjadi pengusaha restoran yang sukses.
Pada akhirnya, R88 tidaklah sekedar soal siapa yang menjadi suaminya Deok-sun. Drama ini mengajarkan kepada saya banyak hal. Tentang apa artinya sebuah keluarga, persahabatan dan juga cinta. Drama yang tidak hanya sekedar drama. The story was so real. It’s about family, friendship, unrequired love, unconditionally love, and Youth. Kita akan mendapati diri kita menangis, tertawa dan secara tidak langsung akan membuat kita mengenang masa muda kita di setiap episodenya. Masih jelas diingatan saya, di dua minggu pertama setelah drama ini tamat ada rasa yang begitu kosong di hati ini. Saya bahkan tidak mampu untuk menyaksikan drama lainnya yang tayang saat itu. Efek terbesar yang ditinggalkan oleh R88 adalah banyaknya K-Drama yang saya drop di tahun 2016 kemarin. R88 telah menjungkirbalikkan dunia perdramaan saya. Jika sebelum R88 saya akan tetap mendownload suatu drama meskipun sebosan apapun drama tersebut dan tetap akan menontonnya walau harus menggunakan jurus skip sana sini selama ada aktor/aktris kesukaan saya didrama tersebut, setelah R88 tamat saya mulai kritis dan pilah pilih drama. Saya tidak akan ragu untuk meninggalkan drama tersebut sekalipun ada aktor/aktris favorite saya yang bermain disana. Dan saya bersyukur diberi kesempatan untuk mengenal salah satu drama terbaik yang pernah ada ini.
Tidak terhitung lagi sudah berapa kali saya mererun R88, bukan karena saya senang OTP saya yang berhasil, tapi lebih karena saya begitu merindukan drama ini. Saya memang tidak lahir di tahun 80-an, dan saya juga bukanlah anak kedua seperti Deok-sun, tapi drama ini mengajarkan saya untuk lebih mencintai keluarga saya. Saya anak pertama di keluarga saya, dan terkadang cenderung bersikap seperti Bora. Setelah menyaksikan drama ini saya mulai lebih memikirkan perasaan adik saya si anak tengah yang terkadang seperti halnya Deok-sun sering harus mengalah demi saya dan adik bungsu kami. Saya lahir dan menghabiskan sebagian masa kecil saya di tahun 90-an, dimana hal-hal sederhana seperti saling berbagi lauk-pauk, menghabiskan waktu bermain bersama teman-teman hingga sampai lupa waktu, saling menghormati antar tetangga masih kental terasa. Itulah sebabnya kenapa drama ini begitu relatable dengan kehidupan saya, mempunyi tempat tersendiri dihati saya dan begitu sulit untuk dilupakan. R88 will always being my best drama ever.
Pada akhirnya, R88 tidaklah sekedar soal siapa yang menjadi suaminya Deok-sun. Drama ini mengajarkan kepada saya banyak hal. Tentang apa artinya sebuah keluarga, persahabatan dan juga cinta. Drama yang tidak hanya sekedar drama. The story was so real. It’s about family, friendship, unrequired love, unconditionally love, and Youth. Kita akan mendapati diri kita menangis, tertawa dan secara tidak langsung akan membuat kita mengenang masa muda kita di setiap episodenya. Masih jelas diingatan saya, di dua minggu pertama setelah drama ini tamat ada rasa yang begitu kosong di hati ini. Saya bahkan tidak mampu untuk menyaksikan drama lainnya yang tayang saat itu. Efek terbesar yang ditinggalkan oleh R88 adalah banyaknya K-Drama yang saya drop di tahun 2016 kemarin. R88 telah menjungkirbalikkan dunia perdramaan saya. Jika sebelum R88 saya akan tetap mendownload suatu drama meskipun sebosan apapun drama tersebut dan tetap akan menontonnya walau harus menggunakan jurus skip sana sini selama ada aktor/aktris kesukaan saya didrama tersebut, setelah R88 tamat saya mulai kritis dan pilah pilih drama. Saya tidak akan ragu untuk meninggalkan drama tersebut sekalipun ada aktor/aktris favorite saya yang bermain disana. Dan saya bersyukur diberi kesempatan untuk mengenal salah satu drama terbaik yang pernah ada ini.
![]() |
KANGEN SSANGMUNDONG~ T______T |
Tidak terhitung lagi sudah berapa kali saya mererun R88, bukan karena saya senang OTP saya yang berhasil, tapi lebih karena saya begitu merindukan drama ini. Saya memang tidak lahir di tahun 80-an, dan saya juga bukanlah anak kedua seperti Deok-sun, tapi drama ini mengajarkan saya untuk lebih mencintai keluarga saya. Saya anak pertama di keluarga saya, dan terkadang cenderung bersikap seperti Bora. Setelah menyaksikan drama ini saya mulai lebih memikirkan perasaan adik saya si anak tengah yang terkadang seperti halnya Deok-sun sering harus mengalah demi saya dan adik bungsu kami. Saya lahir dan menghabiskan sebagian masa kecil saya di tahun 90-an, dimana hal-hal sederhana seperti saling berbagi lauk-pauk, menghabiskan waktu bermain bersama teman-teman hingga sampai lupa waktu, saling menghormati antar tetangga masih kental terasa. Itulah sebabnya kenapa drama ini begitu relatable dengan kehidupan saya, mempunyi tempat tersendiri dihati saya dan begitu sulit untuk dilupakan. R88 will always being my best drama ever.
“... Perhaps, our own family is the most oblivious. But what’s so important about knowing? In the end, what help you climb over the wall isn’t brains but the heart that will take your hand and won’t let you go. In the end, that’s family. Even for heroes, their rightful place to return in the end is family. The pain inflicted upon you outside the door, and the scars inflicted on you by life itself, even the sadness brought onto you by family... In the end, it’s family.” – SUNG DEOK SUN / REPLY 1988 –
“This is the end of our Ssangmundong story. The reason I miss that time and that street isn’t only because I miss my younger self. It is because my parents’ youth, my friends’ youth – the youth of everything I loved was in that place. I regret not bidding a final farewell to the surrounding of my youth that can never be brought back together again. To the things that are already gone, to a time that has already passed, I want to say a belated farewell. Goodbye, my youth. Goodbye, Ssangmundong.” – SUNG DEOK SUN / REPLY 1988 –
“A time so warm and pure, that it was painful. Can you hear me ? If you can hear me, answer me. My 1988, the days of my youth.” – SUNG DEOK SUN / REPLY 1988 –
Komentar
Baru nonton reply 1988 setelah 5 tahun release dan sama kayak kamu, akan butuh 2 minggu buat mengatasi rasa kehampaan ini.
Dan hey aku team taek juga dari awal :D
Ternyata sedetail itu ya, terimakasih kak atas ulasannya yg sangat bermanfaat, semoga kakak nonton film hospital playlist dan bisa jelasin detail detail clue yg ada di film hospital playlist kek di replay iniii soalnya butuh referensi juga untuk film hospital playlist :" karena masih blm tau alur main leadnya di bawa kemana sama penulis dan sutradaranya :'))
Karena tidak tahan lagi dengan banyaknya spoiler akhirnya saya pun mengunduh eps terakhir dan menontonnya,jujur saja saya seperti terbawa suasana. Saya ngerasa baper sekaligus kosong,pokoknya saya g bisa mengexpresikan perasaan saya dengan kata-kata. Disisi lain saya juga sedih. Entahlah tapi kemungkinan besar saya tidak akan melanjutkan drama ini,nonton eps terakhirnya aja bikin psikologis saya terasa seperti da yang agak aneh,apalagi seluruh dramanya. Tapi beneran deh,drama ini bagus. Saya memang tumbuh di era dimana kebiasaan deoksun dan teman-temannya sangat berbeda. Ibu saya pas jaman deoksun juga masih kecil. Walaupun saya tumbuh di awal 2000an pas nonton drama ini saya ngerasa seperti hidup di tahun itu juga. Dan banyak juga pelajaran serra insipiras dari drama ini.
Hampir lupa,kakak yang menulis post blog ini juga sangat hebat dan bisa menjelaskan semuanya secara detail dan mudah dipahami bahkan untuk saya yang hanya menonton 4 eps awal dan eps terakhir.
Makasih banyak buat penjelasannya kak.
btw sukses terus kak